29 September, 2009

Hikmah

Cerita Dari Gunung
Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. " Aduhh!" jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, " Aduhh!".

Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, " Hei! Siapa kau?" Jawaban yang terdengar, " Hei! Siapa kau?" Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, " Pengecut kamu!" Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, " Apa yang terjadi?"

Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, "Anakku, coba perhatikan." Lelaki itu berkata keras,
"Saya kagum padamu!" Suara di kejauhan menjawab, Saya kagum padamu!" Sekali lagi sang ayah berteriak " Kamu sang juara !" Suara itu menjawab, "Kamu sang juara!" Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, "Suara itu adalah gema , tapi sesungguhnya itulah kehidupan."
Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu.Bila kamu ingin di hargai, maka cobala untuk menghargai orang lain. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu.
Baca selengkapnya...

28 September, 2009

Renungan

Antara Syukur dan Sabar
Setelah sekian lama tidak posting, akhirnya saya bisa mulai ngeblog lagi. Kali ini saya coba isi dengan sebuah kisah yang unik nan menggelitik, oh iya mumpung suasananya kan masih lebaran sekalian aja mo ngucapin met hari raya idul fitri 1430 H, mohon maaf lahir batin.

Kalau kita merasa sebagai orang yang beriman, kita harus percaya betul bahwa Allah yang memberikan rizki kepada manusia, percaya bahwa hakekat sesungguhnya manusia diciptakan adalah tidak lain untuk diuji keimanannya.

Kita sebagai seorang muslim haruslah bersyukur disaat mendapatkan nikmat dengan jalan mempergunakan nikmat tersebut dengan sebaik-baiknya di jalan Allah. Karena sesungguhnya sesuatu kenikmatan, baik harta maupun kesehatan, tidaklah Allah peruntukkan secara percuma, karena nanti di hari kiamat akan dimintai pertanggungjawabannya.

Disaat kita sedang diuji, seorang muslim haruslah bersabar dalam menghadapi cobaan yang diberikan, karena dibalik suatu ujian pasti ada hikmah tersendiri yang Allah berikan kepada hambanya. Ibarat jamu yang kita minum, pahit memang kalau sedang meminumnya, tapi keesokan harinya badan kita pasti merasakan hikmahnya.

Rasulullah bersabda: "Tidaklah seorang muslim diuji dengan cobaan kemudian bersabar, melainkan aku masukkan ke dalam surga tanpa hisab karena aku malu dengan kesabarannya." (rony_abdulloh)

Baca selengkapnya...